LOMBA SENI SUARA ALAM BURUNG DERKUKU DALAM RANGKA HUT BLITAR KE-689 BUPATI BLITAR CUP I

Oleh

Tuhu Aneng Pambudi, S.Pt

Burung derkuku di Jawa atau di beberapa tempat dikenal sebagai burung tekukur adalah salah satu burung yang memiliki suara indah. Saudara lainnya yang masih termasuk dalam satu kerabat adalah burung perkutut dan puter. Apabila dilihat secara sekilas burung derkuku dan perkutut hampir memiliki kemiripan, hanya saja terdapat beberapa perbedaan tersendiri. Perbedaan tersebut terlihat dari warna bulu, ukuran tubuh serta suara anggunannya. Harga burung derkuku sendiri tidaklah terlalu mahal dibandingkan dengan burung puter dan perkutut.

Daya tarik burung derkuku ini adalah dari segi suara indahnya. Pada beberapa dekade belakangan ini suara indahnya menjadi daya tarik para sesepuh penggemar derkuku dengan teknik pemuliaan ternak dan seleksi ketat yang secara intensif dilakukan yang akhirnya terciptalah burung derkuku dengan irama yang sangat indah berbeda dari pendahulunya yang ada di alam liar. Pada awalnya diperkenalkan burung derkuku irama dengan sebutan derkuku klantan, namun seiring dengan perkembangan waktu berkat tangan dingin para sesepuh derkuku nusantara tercipta derkuku irama dengan irama khas Indonesia yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Pada akhirnya terbentuklan perkumpulan yang dinamakan dengan Perkumpulan Pelestari Derkuku Seluruh Indonesia atau yang biasa disebut dengan PPDSI yang berdiri sejak tahun 1996. PPDSI berperan aktif melakukan suatu terobosan berupa lomba dalam menjaga dan meningkatkan kualitas derkuku irama dengan ditunjang pedoman penilaian yang terstandarkan sehingga tercipta pemahaman yang sama dalam menilai kualitas burung derkuku irama ini.

Program lomba menjadi salah satu program PPDSI yang tercantum dalam AD/ART yang bertujuan mewujudkan kebersamaan dalam melestarikan burung derkuku. Seni suara alam burung derkuku adalah kebudayaan asli Indonesia dan ditinjau dari upaya pelestarian alamnya sudah dapat dikembangbiakkan dengan sistem penangkaran tanpa mengurangi habitatnya. Pelaksanaan Kegiatan Lomba Seni Suara Alam Burung Derkuku Dalam Rangka Hut Blitar Ke-689 Bupati Blitar Cup I dilaksanakan hari minggu 7 agustus 2022 pukul 08.00 – 13.30 WIB bertempat di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar di Kanigoro. Pelaksanaan secara umum berjalan baik dan lancar yang dibuka secara resmi oleh Asisten III Pemkab Blitar Bapak Ir. Mashudi, M.Si serta dihadiri Asisten II Pemkab Blitar Ibu Ir. Ulfie Zulfiqar Zuqsas, M.M dan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bapak Toha Mashuri, S.Sos, M.M. Pelaksanaan lomba ini didukung dan dihadiri oleh penghobi dan pelestari derkuku seluruh Indonesia khususnya pulau Jawa diantaranya dari Surabaya, Malang, Jakarta, Jogjakarta, Nganjuk, Tulungagung, Madiun. Pelaksanaan lomba juga dimeriahkan dengan pengundian doorprize sembari menunggu dimumkannya pemenang dimana penyerahan piala dan piagam penghargaan dilakukan oleh Pejabat Pemerintah Kabupaten Blitar dan perwakilan panitia.

Kelas yang dilombakan antara lain : Kelas Senior terdiri dari 1 blok (42 gantangan per blok); Kelas Yunior terdiri dari 2 blok; Kelas Pemula terdiri dari 2 blok. Adapun masing-masing juara mendapatkan hadiah sebagai berikut : Kelas Senior Juara 1–10 berupa Piala dan Piagam; Kelas Yunior Juara 1–15 berupa Piala dan Piagam, Juara 16–20 berupa Piagam; Kelas Pemula Juara 1-15 berupa Piala dan Piagam, Juara 16–20 berupa Piagam. Standar penilaian yang dilakukan oleh Juri sebagai berikut :

Suara Depan, adalah bagian dari satu alunan anggun yang terdengar pertama kali pada saat burung derkuku mengeluarkan suara dengan lengkap. Suara depan terdiri dari dua not suara yang menjadi satu kesatuan dan terdengar bergantian. Suara depan memiliki nilai maksimal 9. Contoh suara depan : DEEG-KII, DEEG KHUUK. Suara depan yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu : Lengkap, Jelas/bertekanan, bersih.

Suara Tengah, adalah bagian anggun yang berada diantara dua not, suara depan dan satu not suara ujung. Suara tengah akan terdengar setelah dua not suara depan berbunyi. Suara tengah mempunyai nilai maksimal 9. Contoh suara tengah : KIIUUU, KLIIUUU. Suara tengah yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu : Panjang, membat, bersih.

Suara Ujung, adalah bagian yang terdengar pada bagian akhir dari satu alunan anggun burung derkuku yang lengkap (hanya satu not suara). Suara ujung yang maksimal diartikan suara ujung tersebut terdengar panjang bulat, bersih dan seolah-olah tidak ada habisnya (mbrengengeng/bergema). Suara ujung mempunyai nilai maksimal 9. Suara ujung yang baik harus mempunyai 3 unsur yaitu : Panjang dan bulat, bersih, bergema. Masing-masing kategori dibagi menjadi beberapa blok yang terdiri dari maksimal 36-42 gantangan per bloknya, dengan satu juri koordinator, satu juri penulis dan satu penancap. Sistem yang dipakai yaitu empat babak, yaitu semua peserta berhak mengikuti di babak pertama selama 40 menit, kemudian babak kedua juga 40 menit, juri istirahat kemudian dilanjutkan ke babak ketiga dan keempat. Jadi selama durasi lomba hampir 160 menit burung peserta yang dilombakan harus berada digantangan sampai selesai. Panitia kemudian mengumumkan pemenangnya.