BIMBINGAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM BIOFLOK

Oleh :

Deni Sri Budi H, S.Pi, MSi

Bimbingan teknis (Bimtek) Budidaya ikan dengan menggunakan system bioflok ini diselenggarakan oleh Bidang Perikanan Budidaya pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar melalui Sub Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Pembudidayaan Ikan di Darat. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri, S.Sos, MM, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Ir. Agus Winardi, dan Pemateri dari JFT Pengelola Penyakit Ikan Ali Fauri, S.Pi dengan peserta pembudidaya ikan sebanyak 20 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 November 2022 di Desa Kendalrejo Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan bimtek ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan serta Latihan tentang budidaya ikan dengan menggunakan system bioflok khususnya pada budidaya ikan nila pada pembudidaya ikan di wilayah Kabupaten Blitar.

Materi yang diberikan antara lain tentang pengertian bioflok, macam-macam Teknik budidaya ikan, peralatan yang dibutuhkan untuk kolam bioflok, karakteristik ikan nila, persiapan air kolam, dan panduan perawatan flok. Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang artinya “kehidupan” dan flok “gumpalan”. Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing dll), yang tergabung dalam gumpalan (floc) (Suprapto dan Legian, 2013). Bioflok dapat terbentuk jika ada 4 komponen yaitu sumber karbon, bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan, bakteri pengurai dan ketersediaan oksigen. Terbentuknya bioflok terjadi melalui pengadukan bahan organik oleh aerasi supaya terlarut dalam kolom air untuk merangsang perkembangan bakteri heterotrof aerobik (kondisi cukup oksigen) menempel pada partikel organik, menguraikan bahan organik (mengambil C-organik), selanjutnya menyerap mineral seperti ammonia, fosfat dan nutrient lain dalam air. Sehingga bakteri yang menguntungkan akan berkembang biak dengan baik. Bakteri-bakteri ini akan membentuk konsorsium dan terjadi pembentukan flok. Hasilnya kualitas air menjadi lebih baik dan bahan organik didaur ulang menjadi flok yang dapat dimakan oleh ikan.

Diharapkan dengan budidaya sistem bioflok penggunaan pakan lebih efisien, produktifitas tinggi, hemat air dan ramah lingkungan. Ikan Nila dipilih untuk dibudidayakan karena ikan ini mempunyai daya toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan (Aliyas et al., 2013)  dan merupakan ikan pemakan fitoplankton, zooplankton dan detritus (Sukamto et all., 2013).