POTENSI BUDIDAYA JANGKRIK YANG BELUM BANYAK DILIRIK

Oleh : drh. DHIKRI LAILATUL MUFIDAH

 

 

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar melalui Program Anti Kemiskinan melakukan kegiatan peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat dengan cara pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin dan menghubungkan masyarakat miskin penerima program dengan mitra usaha sebagai penampung/pembeli hasil produksi. Masyarakat penerima program akan mendapatkan fasilitasi pelatihan kewirausahaan peternakan serta mendapatkan bantuan sarana prasarana produksi berupa bahan material pelatihan. Masyarakat penerima program selain mendapatkan pelatihan kewirausahaan juga akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan oleh Konsultan Teknis Kecamatan (KTK), serta akan mendapatkan bimbingan teknis dari Mitra Usaha terkait dengan standar kualitas produk yang dihasilkan dan pemasarannya. Program Anti Kemiskinan pada bidang peternakan salah satunya yaitu budidaya jangkrik sebagai alternatif bidang usaha, karena di Kabupaten Blitar jangkrik merupakan salah satu serangga yang saat ini mulai banyak dicari dan diminati.

Jangkrik merupakan serangga yang memiliki cukup banyak potensi, mulai dari masih minimnya pembudidaya dan masih tingginya permintaan pasar terutama untuk pakan burung atau ikan, dan bisa diolah sebagai bahan makanan dengan kandungan protein yang tinggi. Kebutuhan jangkrik tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dengan mengandalkan jangkrik alam, karena jangkrik alam sangat tergantung pada musim, khususnya musim penghujan. Upaya yang bisa dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan jangkrik tersebut salah satunya yaitu dengan melakukan budidaya secara intersif dimana hasil budidaya tersebut bisa terus berlajut. Budidaya jangkrik secara intesif tersebut juga dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi pembudidaya jangkrik yang menguntungkan.

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar bedasarkan latar belakang diatas melaui Bidang Budidaya dan Pengembangan Peternakan Sub Kegiatan Pengembangan Kapastitas Kelembagaan Petani di Kecamatan dan Desa pada tanggal 26 Oktober 2022 di Kantor Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Budidaya Jangkrik untuk Pelaksanaan Program Anti Kemiskinan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022. Acara dihadiri oleh Kepala Bidang Budidaya dan Pengembangan Peternakan beserta staf (JFT Medik Veteriner, Pengawas Bibit Ternak dan Analis Pasar Hasil Pertanian), Kepala Desa Tuliskriyo serta Konsultan Teknis Kecamatan (KTK) dengan narasumber dari mitra (pemilik Semoga Berkah Jangkrik) yaitu Bapak Wahyu Dwi Santoso dan dari peternak jangkrik yaitu Bapak Sunardi dengan jumlah peserta 20 orang. Peserta tersebut diambil dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Dinas Sosial yang selanjutnya dilakukan seleksi oleh Pendamping/KTK kemudian dibuat SK (Surat Keputusan) Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan.

Materi pelatihan yang diberikan antara lain tentang media yang harus disiapkan untuk memulai budidaya, kebutuhan, penataan, perawatan, panen dan analisis hasil panen. Masing – masing peserta penerima program menerima bantuan sarana prasarana produksi berupa : 2 buah kotak jangkrik; 1 Kg telur jangkrik; 50 Kg pakan jadi ayam; 50 Kg pakan jadi puyuh; dan 4 ikat eeg tray ayam yang diberikan secara bertahap setelah acara pelatihan selesai. Pasca kegiatan tersebut akan ada pendampingan oleh KTK dan bimbingan teknis dari mitra usaha terkait budidaya, kualitas produk panen dan pembelian/pemasaran hasil panen budidaya. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan usaha alternatif dan keterampilan berternak.