PAMERAN DAN LOMBA SENI SUARA BURUNG BERKICAU TINGKAT NASIONAL BUPATI CUP I KERJA SAMA ANTARA PELESTARI BURUNG INDONESIA (PBI) CABANG KABUPATEN BLITAR DENGAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLITAR
Oleh
Tuhu Aneng Pambudi, S.Pt

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan flora dan fauna. Burung merupakan salah satu jenis kekayaan fauna Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki jenis burung yang khas dari daerah masing-masing. Burung yang memiliki suara merdu dan bulu yang indah adalah dambaan setiap orang. Memiliki burung yang bersuara merdu, indah dan alamiah merupakan kepuasan dan kebanggaan tersendiri yang dapat menjadi sarana hiburan bagi orang yang memeliharanya. Seseorang dapat merasakan merdu dan indahnya suara burung tersebut perlu untuk diadakan perbandingan dengan burung milik orang lain, sehingga masing-masing menyadari akan kelebihan dan kekurangannya.
Adanya perlombaan burung berkicau merupakan wadah berkumpulnya orang-orang dari berbagai daerah yang berbeda, baik golongan, tata cara serta adat istiadat yang berbeda. Rasa persaudaraan dan kebersamaan penggemar akan menjadi lebih baik sehingga bisa saling bertukar pikiran serta pengalaman. Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Kabupaten Blitar berdasarkan pertimbangan diatas akhirnya melaksanakan PAMERAN DAN LOMBA SENI SUARA BURUNG BERKICAU TINGKAT NASIONAL BUPATI CUP I TAHUN 2022 bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu 27 November 2022 bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kanigoro pukul 09.00 – 17.00 WIB.

Adapun maksud dan tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah : Menumbuhkan geliat masyarakat Kabupaten Blitar pasca Pandemi Covid-19; Menggerakkan roda perekonomian yang menurun drastis karena pandemi Covid-19; Menggerakkan sektor pariwisata, perdagangan, UMKM, jasa, barang; Menggali potensi wisata daerah, baik kesenian, budaya, kuliner, serta produk-produk unggulan daerah Kabupaten Blitar; Mengarahkan, membimbing dan membina kegiatan yang bersifat positif di bidang sosial dan budaya; Menumbuhkan serta mengembangkan rasa sayang, melindungi dan melestarikan burung berkicau; Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap satwa; Memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk memulai konservasi satwa khususnya burung dan mengajak menangkar burung agar tidak punah; Memberikan edukasi pada masyarakat dengan melombakan burung yang tidak dilindungi oleh pemerintah; Memberikan edukasi pada masyarakat bahwa burung hasil tangkaran berkualitas dan mampu bersaing; Memberikan contoh langsung dengan adanya kelas Wajib Ring pada kelas burung lomba; Menggerakkan sektor UMKM, seperti pengrajin sangkar, peternak ulat, peternak jangkrik, peternak kroto yang bernilai ekonomis yang berkaitan dengan lomba burung.
Adapun selain penyelenggaraan lomba tersebut juga diadakan kegiatan yang bersifat menunjang antara lain : Promosi dengan brosur lomba yang dikemas dalam foto dan video yang mengenalkan obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Blitar; Menghadirkan UMKM dari Kabupaten Blitar untuk mengadakan ekspo di lokasi lomba dan penjualan makanan khas oleh-oleh, kerajian, pernak-pernik, dan produk-produk unggulan Kabupaten Blitar; serta promosi Hotel, Home Stay atau Penginapan.

Lomba dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Pemkab Blitar Ir. Mashudi, M.Si dan dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Toha Mashuri, S.Sos, MM, Kabid Budidaya dan Pengembangan Peternakan Indriawan Wicaksono, S.Pt, MM, Ketua PBI Cabang Blitar D. AINU ROFIQ, ST. ,Msi, SATYA NOVA TRILAKSANA, ST, serta MUSPIKA Kanigoro. Lomba menggunakan gantangan jenis elektrik ini berjalan tertib. NOVA TRILAKSANA, ST atau disapa Sinyo Speed mengatakan dengan terobosan ini mendapat respon yang sangat besar dari Kicaumania, bahkan pesanan tiket sudah habis sebulan sebelum hari H. Jarak antara gantangan dengan pagar pembatas yang hanya 2 meter membuat kinerja juri lebih terpantau serta pemain bisa dengan mudah membandingkan dengan burung lawan. Joki dan pemilik burung juga sudah dipersiapkan tempat khusus di galam gantangan lengkap dengan kursi yang telah disediakan. Konsep lomba tersebut membuat hampir selama lomba berlangsung tidak terdengar suara atau teriakan dari para peserta sehingga yang terdengar hanya suara kicauan burung. Hasilnya, tingkat kepuasan peserta dengan kinerja juri yang bertugas cukup tinggi sehingga nyaris tidak dijumpainya aksi protes yang dilakukan oleh peserta ke ruangan juri.
Adapun kelas yang dilombakan adalah : Kelas Bupati (Murai Batu Ring); Kelas Wakil Bupati (Murai Batu Ring A.B, Cucak Hijau); Kelas Sekda (Murai Batu Ring, Cucak Hijau, Cendet, Anis Merah A.B); Kelas Disnakkan (Murai Batu Ring, Murai Batu Ring Silver PBI, Cucak Hijau, Anis Kembang Ring, Kenari STD All Size, Anis Merah A.B, Kacer, Cendet); Kelas Blitar Park (Murai Batu Ring Silver PBI, Cucak Hijau, Kenari STD All Size A.B, Anis Kembang Ring A.B.C, Cucak Rowo Ring, Kacer Ring, Kacer, Cendet)