MENGENAL ESTRUS (BIRAHI) PADA TERNAK RUMINANSIA
Oleh Chesaria Dinda Permatasari, A.Md.
Estrus atau biasa dikenal dengan istilah birahi adalah kondisi dimana hewan ternak betina ingin dikawinkan, baik secara inseminasi maupun kawin alami. Birahi pada ternak terjadi setelah ternak dewasa. Namun, hewan ternak baru akan dikawinkan setelah dewasa tubuh. Berbeda dengan dewasa tubuh, dewasa kelamin pada sapi 1,5-2 tahun sedangkan dewasa tubuh 2-2,5 tahun, dewasa kelamin pada kerbau pada usia 2,5-3 tahun sedangkan dewasa tubuh 3-4 tahun, kambing/domba dewasa kelamin 6-8 bulan sedangkan dewasa tubuh usia 12-15 bulan.

Deteksi birahi merupakan salah satu faktor penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan mengawinkan ternak ruminansia. Ketepatan dalam mendeteksi birahi akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu perkawinan sehingga akan meningkatkan keberhasilan kebuntingan. Karena mengawinkan ternak ruminansia diluar waktu birahi tidak akan terjadi kebuntingan. Oleh karena itu peternak harus mengetahui tanda-tanda birahi agar tepat pada saat mengawinkan ternak. Selain ketepatan waktu kawin juga akan memperpendek calving interval.
- SIKLUS ESTRUS
Pada saat estrus, di saluran reproduksi betina terdapat beberapa perubahan sesuai dengan periode (siklus) estrus yang dibagi menjadi empat fase berikut :
- Proestrus (persiapan)
Proestrus merupakan fase persiapan dimana terjadi pertumbuhan sistem reproduksi secara cepat. Terbentuk folikel de graaf pada ovarium yang akan siap melepaskan ovum. Serviks mengalami relaksasi. Terdapat sekresi mukus yang kental dan berwarna putih susu yang pada akhir fase akan berubah warna semakin terang, transparan dan menggantung pada vulva. Pada akhir fase ini akan terjadi perubahan tingkah laku ternak betina untuk menarik perhatian pejantan.
- Estrus
Pada fase ini folikel de graaf menjadi matang dan membesar, tuba falopii dan uterus menegang, servisks mengendur dan sekresi lendir maksimal. Pada sapi akan terlihat leleran bening dan transparan menggantung pada vulva. Hal ini biasanya ditandai dengan perubahan perilaku ternak betina yang ingin dikawinkan dengan pejantan.
- Metestrus
Fase Metestrus terjadi setelah estrus selesai, ditandai dengan pertumbuhan korpus luteum yang pesat. Saat uterus mengadakan persiapan terjadi hemorrhagi yang disebut pendarahan metestrus. Sekresi mukus menurun dan serviks menutup.
- Diestrus
Selama masa diestrus, uterus berubah menjadi homogen. Cairan di dalam uterus menjadi sedikit bahkan tidak ada. Korpus luteum juga menjadi lebih besar dan tidak mengandung cairan, dan hal ini juga menandakan berakhirnya satu siklus birahi pada saluran reproduksi betina, ternak dalam keadaan tidak bunting dan kembali mengulang fase proestrus (persiapan).
B. TANDA BIRAHI
Tanda-tanda birahi pada ternak ruminansia sebagai berikut :
- Standing heat (diam saat dinaiki oleh ternak yang lain, yang menaiki juga perlu diamati).
- Gelisah
- Nafsu makan menurun
- Vulva bengkak dan berwarna merah
- Basah (keluar cairan lendir bening dari vagina)
- Sering mengeluarkan suara

- SIKLUS BIRAHI
Siklus birahi adalah jarak dari birahi pertama ke birahi berikutnya. Siklus birahi diatur oleh hormon-hormon dari hipotalamus, hipofisis dan gonad. Siklus birahi pada ternak berbeda-beda tergantung jenis ternaknya. Berikut ini siklus birahi, lama birahi, dan ovulasi
Jenis Ternak | Siklus Birahi | Lama Birahi | Ovulasi |
Domba | 16-17 hari | 24-36 jam | 24-30 jam* |
Kambing | 21 hari/lebih | 32-36 jam | 30-36 jam* |
Babi | 19-21 hari | 48-72 jam | 35-45 jam* |
Sapi | 21-22 hari | 18-19 jam | 10-11 jam** |
Kuda | 19-25 hari | 4-8 hari | 1-2 hari*** |
Kerbau | 19-25 hari | 2-96 jam | 10 jam** |
Ket. : * Dari dimulainya birahi
** Setelah birahi berakhir
*** Sebelum akhir birahi