Keistimewaan Sistem Bioflok Untuk Budidaya Ikan Lele
Oleh; Endah Pramesti, S.Pi
Salah satu solusi untuk menekan biaya budidaya lele adalah dengan menyediakan pakan alami dalam media budidaya lele, yaitu dengan teknologi probiotik, yang kemudian dikenal dengan sistem bioflok. Menurut Ekasari (2009), bioflok bisa menjadi pakan alami tambahan bagi ikan lele, sehingga mengurangi konsumsi pakan yang diberikan. Budidaya sistem bioflok adalah teknologi budidaya ikan untuk memperbaiki kualitas air dengan memanfaatkan bakteri heterotrof untuk mengubah N organik dan anorganik yang bersumber dari feses dan sisa pakan ikan menjadi biomasa (flok) yang dapat menjadi pakan alami bagi ikan.
Ma’ruf, (2016) menyebutkan budidaya lele sistem bioflok mensyaratkan lingkungan dan media yang terkontrol. Hal ini dilakukan mengingat kepadatan yang tinggi mensyaratkan kualitas air yang baik. Syarat terkontrol tersebut adalah dengan memberi naungan pada bak media budidaya sehingga terlindung dari sinar matahari dan hujan. Sinar matahari yang masuk mengenai permukaan perairan dapat merangsang aktifitas fotosintesis berlebih sehingga berpotensi terjadi ledakan organisme yang akan menjadi kompetitor oksigen di perairan. Air hujan yang masuk ke dalam bak pemeliharaan berpotensi akan merubah kualitas air di bak pemeliharaan.
Menurut Rusherlistyan et al. (2017), perbandingan antara sistem budidaya kolam konvensional dengan sistem budidaya teknik bioflok adalah sebagai berikut:
Indikator | Sistem Kolam Konvensional | Sistem kolam bioflok |
Pemberian Pakan | Pemberian pakan 0.8 (80%) akan menghasilkan daging ikan 0.8 gram | Pemberian pakan 0.8 (80%) akan menghasilkan daging ikan 1 gram |
Berat Ikan | dengan bobot awal 1,92 gram akan menghasilkan berat 5.9 gram di hari ke 25 | dengan bobot awal 1,92 gram akan menghasilkan berat 7.7 gram di hari ke 25 |
Panjang Ikan | dengan panjang awal 4.9 cm akan menghasilkan panjang 7.9 cm di hari ke 25 | dengan panjang awal 4.9 cm gram akan menghasilkan panjang 9.5 cm di hari ke 25 |
Tingkat Kematian Ikan | – | angka survive ratio / kehidupan ikan bisa mencapai 100% (kematian 0%) |
Sistem bioflok memilki banyak keunggulan jika dibandingkan teknik budidaya konvensional, antara lain; budidaya sistem bioflok dapat diterapkan dilahan yang terbatas, waktu budidaya relatif singkat, modal relatif rendah, ramah lingkungan serta hemat penggunaaan air dan pakan. Selain itu,budidaya sistem bioflok tidak berbau dan sangat baik untuk pupuk tanaman. Hal itu terjadi karena adanya mikroorganisme seperi bakteri Bacillus sp yang mampu mengurai limbah budidaya dan terbukti meningkatkan produktifitas hasil panen lele 2 kali lipat.
Referensi:
Ekasari, J., 2009. Teknologi Bioflok: Teori Dan Aplikasi Dalam Perikanan Budidaya Sistem Intensif. Jumal Akuakultur Indonesia, 8(2): 117-126. Bogor
Ma’ruf, Irkhamiawan. 2016. Budidaya Lele Sistem Bioflok Solusi Ketahanan Pangan Masyarakat Perkotaan. Societa V (2) : 82 – 86
Rusherlistyani, Dwi S, Sucahyo H. 2017. Budidaya Lele Dengan Sistem Kolam Bioflok. LPPM UPN VY